Berbagai berita internasional terbaru dan terupdate setiap hari

Baca berita internasional terbaru dan terupdate setiap hari. Temukan informasi terkini dari seluruh dunia di situs kami.

Kaleidoskop 2024: Deretan Berita Menggemparkan Dunia, Pernikahan Sesama Jenis Menlu Australia hingga Darurat Militer Korsel
Global

Kaleidoskop 2024: Deretan Berita Menggemparkan Dunia, Pernikahan Sesama Jenis Menlu Australia hingga Darurat Militer Korsel

Sepanjang tahun 2024, berbagai tokoh politik luar dan dalam negeri serta peristiwa yang terjadi kepada mereka mencuri perhatian publik di seluruh penjuru dunia.

Diawali dengan sebuah pernikahan sesama jenis antara salah satu menteri Australia dengan pasangannya pada awal tahun hingga keputusan mengejutkan dari presiden Korea Selatan untuk memberlakukan darurat militer pada bulan Desember, tahun 2024 menjadi latar untuk serangkaian peristiwa bersejarah dan menarik dari berbagai figur politik dunia.

Tidak hanya politikus luar negeri, tokoh-tokoh politik Indonesia juga sempat menjadi sorotan dunia.

Berikut ini rangkum delapan berita yang mencuri perhatian terkait para figur politik dunia dalam kaleidoskop 2024:

1. Debat Capres ke-3 Disorot Media Asing, Pesawat Bekas Prabowo hingga Laut China Selatan Curi Perhatian

Di awal tahun 2024, tokoh-tokoh di Tanah Air sempat menjadi sorotan dunia.

Pada Minggu, 7 Januari, tiga calon presiden Indonesia melaksanakan debat ketiga mereka yang tuai perhatian dan komentar dari luar negeri. Sejumlah media asing terlihat turut memberitakan aksi panggung ketiga calon presiden Indonesia.

Media Singapura The Straits Times, menyorot salah satu topik tentang Laut China Selatan yang diangkat dalam salah satu pembahasan di debat capres 2024 tersebut.

“Tiga calon presiden Indonesia bergulat dengan topik Laut China Selatan, peran kelompok regional ASEAN dalam menjaga perdamaian di perairan tersebut, dan isu-isu pertahanan, kebijakan luar negeri, dan etika lainnya dalam debat ketiga mereka pada tanggal 7 Januari,” tulis The Straits Times dalam artikel bertajuk “South China Sea, Asean among topics discussed at Indonesia’s third presidential debate” yang dikutip Senin (8/1/2024).

Dari Amerika Serikat, media VOA News, melalui “Indonesia’s Presidential Hopefuls Face Off in Debate” mengulas isu debat capres-cawapres 2024 tersebut.

“Para calon presiden Indonesia mengadakan debat kedua pada hari Minggu, yang membahas pertahanan, geopolitik, dan diplomasi. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan akan bersaing dalam pemilu pada 14 Februari untuk memimpin negara kepulauan terbesar di dunia,” tulis VOA News.

Sementara itu media Jordan Times juga turut memuat isu debat capres-cawapres yang berlangsung Sabtu (7/1) dengan artikel berjudul serupa milik VOA News.


2. Menlu Australia Penny Wong Resmi Menikah dengan Pasangan Sesama Jenisnya

Di benua tetangga, kabar mengenai pernikahan salah satu menteri perempuan Australia dengan pasangan wanitanya menarik perhatian masyarakat dunia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong telah resmi menikah dengan pasangannya Sophie Allouache di Adelaide pada Sabtu (16/3/2024).

Berdasarkan informasi yang diperoleh ABC, pernikahan tersebut diadakan di Bird in Hand winery (kilang anggur Bird in Hand) di Woodside di Adelaide Hills, Australia.

“Kami senang karena banyak keluarga dan teman kami dapat merayakan hari istimewa ini bersama kami,” tulisnya dalam sebuah unggahan di Facebook dan Instagram, seperti dilansir ABC News, Minggu (17/3).

Dua orang putri dari pasangan itu, Alexandra (12) dan Hannah (8), menjadi gadis pembawa bunga dalam pesta itu.

Pesta tersebut turut dihadiri oleh Perdana Menteri Anthony Albanese dan tunangannya Jodie Haydon, serta sejumlah anggota Partai Buruh.

Ribuan ucapan selamat pun segera membanjiri kolom komentar akun menlu Australia itu, termasuk dari Menteri Dalam Negeri Australia Clare O’Neil dan Menteri Keterampilan dan Pelatihan Brendan O’Connor.


3. 4 Fakta Sophie Allouache, Pasangan Resmi Menlu Australia Penny Wong yang Menikah Usai Berhubungan 18 Tahun

Masih mengenai pernikahan Menlu Australia Penny Wong yang tercatat sebagai anggota parlemen perempuan Australia pertama yang secara terbuka mengaku gay, Sophie Allouache, istrinya, ikut menarik pandangan publik.

Adapun sejumlah media menyebut mereka berdua memang jarang mengumbar kebersamaan di depan umum meski sudah berhubungan selama kurang lebih 18 tahun.

Melansir dari Daily Mail, Senin (18/3/2024), melaporkan sejumlah fakta Sophie Allouache, pasangan resmi Menlu Australia Penny Wong.

Pertama, Allouache berusia tujuh tahun lebih muda dari Wong. Tidak diketahui secara jelas mengenai tanggal lahir Allouache. Namun, jika Wong lahir pada tahun 1968 dan tahun ini berusia 55 tahun, ini artinya Allouache lahir pada tahun 1975 dan tahun ini berusia 49.

Selanjutnya, Allouache pernah berkuliah di University of Adelaide. Berdasarkan informasi dari laman Linkedin-nya, Allouache menempuh pendidikan di University of Adelaide, Australia, pada tahun 1994 hingga tahun 2000. Ia lulus dengan gelar Bachelor of Arts.

Ia juga merupakan mantan presiden Asosiasi Mahasiswa University of Adelaide.Allouache bekerja sebagai pegawai negeri sejak 2006 dan saat ini merupakan manajer di Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan Australia Selatan. Ia memiliki keahlian dalam bidang kesehatan anak usia dini dan kesehatan mental, termasuk gangguan makan.

Saat ini, pasangan tersebut memiliki dua buah hati. Allouache melahirkan anak pertamanya, Alexandra, pada Desember 2011 yang dikandungnya melalui metode in vitro fertilization (IVF).

Empat tahun kemudian, Allouache melahirkan putri kedua pasangan itu, Hannah, pada tahun 2015.


4. Netanyahu Balas Ancaman Biden: Israel Akan Berdiri Sendiri, Jika Perlu Berperang dengan Kuku

Pada pertengahan tahun ini, perkataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bertentangan dengan Presiden AS Joe Biden membuat api konflik Israel-Palestina makin panas.

Netanyahu mengatakan pada hari Kamis (9/5/2024), ancaman Amerika Serikat (AS) untuk menahan pengiriman sejumlah senjata tidak akan menghalangi Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza. Pernyataan Netanyahu dapat mengindikasikan bahwa Israel akan melanjutkan invasi ke Kota Rafah yang padat penduduk, bertentangan dengan keinginan AS sebagai sekutu terdekatnya.

Presiden Joe Biden telah mendesak Israel untuk tidak melanjutkan operasi semacam itu karena khawatir akan memperburuk bencana kemanusiaan di Jalur Gaza. Pada hari Rabu (8/5), dia mengatakan AS tidak akan menyediakan senjata ofensif untuk serangan terhadap Rafah, sehingga meningkatkan tekanan pada Netanyahu.

“Jika kami harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri. Jika perlu, kami akan bertarung dengan kuku. Tapi, kami punya lebih dari sekadar kuku,” tutur Netanyahu, seperti dirilis kantor berita AP, Jumat (10/5).

Juru bicara utama militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dinilai juga meremehkan ancaman Biden.

“Pasukan memiliki amunisi untuk misi yang direncanakannya dan juga untuk misi di Rafah – kami memiliki apa yang kami butuhkan,” kata dia.

Israel telah berulang kali mengancam akan menyerang Rafah, tempat sekitar 1,3 juta orang – lebih dari separuh populasi Jalur Gaza – mencari perlindungan.

Israel mengatakan Rafah adalah benteng terakhir Hamas dan militernya harus masuk jika ingin membubarkan kelompok tersebut dan memulangkan sejumlah sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023, yang memicu perang saat ini.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, seorang politikus sayap kanan, turut merespons ancaman Biden dengan menulis di platform X alias Twitter, “Hamas ❤️Biden.”

Ben-Gvir dan anggota koalisi Netanyahu yang ultra-nasionalis mendukung operasi besar-besaran ke Rafah dan mengancam akan menjatuhkan pemerintahannya jika hal itu tidak terjadi.


5. Baru 6 Hari Menjabat, Wali Kota Chilpancingo Meksiko Alejandro Arcos Meninggal Dunia

Pada Oktober tahun ini, hadir kabar duka yang mengejutkan dari Meksiko karena meninggalnya Wali kota Chilpancingo Alejandro Arcos pada Minggu (6/10/2024).

Alejandro Arcos meninggal hanya enam hari setelah ia menjabat sebagai wali kota kota Chilpancingo, sebuah kota berpenduduk sekitar 280.000 orang di Meksiko barat daya.

“Kehilangannya menjadi duka bagi seluruh masyarakat Guerrero dan membuat kami marah,” kata Gubernur Guerrero Evelyn Salgado dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial, dikutip dari laman Japan Today, Senin (7/10).

Kantor jaksa agung negara bagian Guerrero juga mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki pembunuhannya.

Konfirmasi resmi tersebut muncul setelah foto-foto beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp yang memperlihatkan kepala terpenggal di atas truk pikap, yang tampaknya adalah kepala Arcos. Media internasional seperti Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian foto-foto tersebut secara independen.

Kematian Arcos terjadi hanya tiga hari setelah sekretaris pemerintah kota yang baru, Francisco Tapia, ditembak mati.

“Mereka adalah pejabat muda dan jujur ​​yang menginginkan kemajuan bagi komunitas mereka,” tulis Senator Alejandro Moreno di media sosial.

Guerrero telah menjadi salah satu negara bagian paling mematikan bagi calon pejabat publik dan pejabat terpilih, serta bagi jurnalis.


6. Raja dan Ratu Spanyol Dilempari Lumpur saat Kunjungi Lokasi Banjir

Kejadian yang terjadi di Spanyol pada November tahun ini menunjukkan bahwa bahkan raja dan ratu pun tidak bisa luput dari amarah masyarakat.

Raja dan ratu Spanyol dilempari lumpur dan sejumlah benda lain oleh pengunjuk rasa yang marah saat pasangan kerajaan itu berkunjung ke Valencia yang dilanda banjir bandang dahsyat.

Teriakan “pembunuh” dan “memalukan” ditujukan tidak hanya kepada mereka, namun juga perdana menteri Spanyol, dan pemimpin lainnya saat mereka berjalan kaki di Kota Paiporta – salah satu kota yang paling parah terdampak di wilayah tersebut.

Dengan lumpur di wajah dan pakaian mereka, Raja Felipe VI dan Ratu Letizia kemudian dilaporkan tetap menghibur warga.

Lebih dari 200 orang tewas dalam banjir, yang terburuk di Spanyol selama beberapa dekade. Petugas darurat terus menyisir tempat parkir mobil dan terowongan bawah tanah dengan harapan menemukan korban selamat dan mengevakuasi jenazah.

Rekaman yang beredar menunjukkan raja berjalan menyusuri jalan dengan berjalan kaki, sebelum pengawalnya dan polisi tiba-tiba kewalahan oleh gelombang pengunjuk rasa, yang melontarkan hinaan dan teriakan. Mereka berjuang untuk mempertahankan area perlindungan di sekitar raja, sementara beberapa pengunjuk rasa melemparkan lumpur dan sejumlah benda.

Meski demikian, Raja Felipe VI tetap berinteraksi dengan beberapa orang, bahkan memeluk mereka. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan lumpur di wajah dan pakaian raja, ratu, serta rombongan mereka.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan kepala pemerintahan daerah Valencia Carlos Mazon bergabung dengan Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dalam kunjungan tersebut, namun segera dievakuasi karena kerumunan semakin bermusuhan.

Setelah Sanchez pergi, kerumunan meneriakkan, “Di mana Sanchez?”

“Saya baru berusia 16 tahun,” kata seorang anak laki-laki, Pau, kepada BBC sambil menangis, seperti dikutip Senin, (4/11). “Kami membantu – dan para pemimpin tidak melakukan apa pun. Orang-orang masih sekarat. Saya tidak tahan lagi dengan ini.”

Seorang perempuan menuturkan, “Mereka membiarkan kami mati. Kami telah kehilangan segalanya, bisnis kami, rumah kami, impian kami.”


7. Rumah Mewah Presiden Suriah Diserbu, Louis Vuitton Dijarah hingga Terkuak Terowongan Bawah Tanah

Jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh upaya para pemberontak menjadi berita yang sangat besar di awal Desember tahun ini.

Para pemberontak Suriah berhasil menggulingkan Assad setelah melancarkan serangan kilat. Dalam waktu kurang dari dua minggu, mereka berhasil merebut sejumlah kota besar yang sebelumnya dikuasai pemerintah, dengan puncaknya pada Minggu (8/12/2024) ketika pemberontak berhasil merebut ibu kota, Damaskus.

Militer Suriah kemudian mengatakan kepada para perwiranya bahwa pemerintahan otokratis Presiden Bashar al-Assad telah berakhir.

Kemenangan ini memaksa Assad melarikan diri, yang sekaligus mengakhiri kekuasaan keluarga Assad yang telah berlangsung setengah dekade.

Kejatuhan Assad terjadi setelah lebih dari 13 tahun perang saudara di Suriah, sebuah peristiwa yang menjadi momen penting dalam sejarah politik Timur Tengah. Pencapaian pemberontak memberikan pukulan besar terhadap pengaruh Rusia dan Iran di Suriah, dua sekutu yang mendukung Assad selama periode kritis dalam konflik tersebut.

Pemimpin yang digulingkan dan keluarganya melarikan diri dari negara itu dan telah diberi suaka di Moskow, media pemerintah Rusia mengonfirmasi. Namun, keberadaan saudaranya, Maher al-Assad tidak diketahui.

Tak berapa lama kemudian, rumah mewah Assad diserbu pemberontak Suriah. Laporan Daily Mail yang dikutip Senin (9/12/2024) menyebut lalu terkuaklah terowongan rahasia pelarian keluarga Assad setelah Suriah menemukan jaringan bawah tanah mewah yang besar di tengah penggerebekan mereka.

Sebuah video yang mengklaim menunjukkan mansion Mayor Jenderal Maher al-Assad memperlihatkan tangga putih membelah lantai, berputar di bawah tanah.

Dari sana, ada dua tangga lagi yang menurun lebih jauh ke kedalaman putih dan abu-abu.

Rekaman itu, yang dikatakan telah diambil oleh seorang pemberontak, kemudian dipotong untuk memperlihatkan jaringan terowongan kosong yang luas dan lebar dengan langit-langit yang tinggi dan melengkung.

Maher al-Assad – yang merupakan saudara Presiden yang digulingkan dan dikenal karena kekejamannya – memiliki pangkat yang setara dengan mayor jenderal dan memimpin Divisi Keempat elit tentara Suriah.

Video itu diberi judul: Massive tunnel complex beneath Maher Assad’s mansion, wide enough for trucks carrying Captagon and gold to drive through (Kompleks terowongan besar di bawah rumah besar Maher Assad, cukup lebar untuk truk yang membawa Captagon dan emas untuk melewatinya).

Yang lain mengklaim terowongan itu ‘sudah dilengkapi ventilasi, ruang duduk, kamar tidur, kunci, dan pintu logam’.


8. Kenapa Presiden Korea Selatan Tiba-tiba Umumkan Darurat Militer?

Bulan Desember 2024 kembali menjadi latar peristiwa bersejarah saat presiden Korea Selatan tiba-tiba mengumumkan darurat militer.

Presiden Korea Selatan mengejutkan seluruh negara pada malam Selasa (3/12/2024) dengan mengumumkan pemberlakuan darurat militer (martial law) untuk pertama kalinya dalam hampir 50 tahun. Langkah besar yang diambil oleh Yoon Suk Yeol disampaikan melalui siaran televisi malam hari, dengan alasan adanya ancaman dari “kekuatan anti-negara” serta situasi yang diperburuk oleh Korea Utara.

Namun, terungkap bahwa langkah tersebut lebih dipicu oleh masalah politik internal yang sedang dihadapi oleh presiden, bukan ancaman eksternal.

Pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol memicu ribuan orang berkumpul di depan gedung parlemen sebagai bentuk protes, sementara anggota parlemen oposisi segera mendatangi lokasi untuk mendorong pemungutan suara darurat guna membatalkan langkah tersebut.

Beberapa jam kemudian, Yoon Suk Yeol muncul untuk menerima hasil pemungutan suara di parlemen dan memutuskan akan mencabut perintah darurat militer.

Menurut sejumlah pengamat seperti dilansir BBC, Rabu (4/12), Yoon Suk Yeol bertindak seolah-olah berada di bawah tekanan berat. Dalam pidatonya pada malam Selasa, dia menceritakan upaya oposisi yang mencoba menggulingkan pemerintahannya, sebelum mengatakan bahwa dia mengumumkan darurat militer untuk “menghancurkan kekuatan anti-negara yang telah merusak”.

Pengumuan darurat militer membuat militer mengambil alih sementara, dengan pasukan berpakaian lengkap dan polisi dilaporkan ditempatkan di Gedung Majelis Nasional, sementara helikopter terlihat mendarat di atap gedung tersebut.

Media lokal melaporkan adanya pasukan yang mengenakan masker dan membawa senjata memasuki gedung parlemen, sementara staf mencoba menghalangi mereka dengan alat pemadam api. Sekitar pukul 23.00 waktu setempat, militer mengeluarkan dekrit yang melarang protes dan aktivitas politik, serta mengendalikan media.

Namun, para politikus Korea Selatan segera menyebutkan bahwa deklarasi Yoon Suk Yeol ilegal dan tidak konstitusional.

Pemimpin partai Yoon Suk Yeol, Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif, menyebutkan bahwa langkah Yoon Suk Yeol adalah “langkah yang salah”. Sementara itu, pemimpin partai oposisi terbesar, Lee Jae-myung dari Partai Demokrat, menyerukan anggotanya untuk berkumpul di parlemen dan menggagalkan deklarasi darurat militer. Dia meminta warga datang dan berdemonstrasi.

Ribuan orang memenuhi panggilan itu dan berkumpul di luar gedung parlemen yang kini dijaga ketat. Para demonstran meneriakkan “Tidak ada darurat militer!” dan “Hancurkan kediktatoran”. Meskipun ada beberapa ketegangan antara demonstran dan polisi, situasi tidak berkembang menjadi kekerasan. Anggota parlemen juga dapat melewati penghalang dan bahkan memanjat pagar untuk menuju ruang pemungutan suara.

Setelah pukul 01.00 pada Rabu, parlemen Korea Selatan, dengan 190 dari 300 anggotanya yang hadir, membatalkan keputusan Yoon Suk Yeol. Deklarasi darurat militer pun dinyatakan tidak sah.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *