Korea Utara kembali menerbangkan ratusan balon berisi sampah ke selatan, kata militer Seoul pada Sabtu (7/9/2024). Peristiwa tersebut merupakan serangan terbaru dalam aksi provokasi dan propaganda antara kedua negara.
Korea Utara menerbangkan lebih dari 900 balon sampah dalam tiga hari terakhir, termasuk sekitar 190 pada Jumat (6/9) malam. Sekitar 100 di antaranya telah mendarat, terutama di Seoul dan Provinsi Gyeonggi utara, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Militer menyebut bahwa kantong yang diikatkan pada balon berisi “sebagian besar kertas dan sampah plastik”. Mereka juga menambahkan bahwa balon-balon tersebut tidak mengganggu keselamatan masyarakat, dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (8/9).
Sejak Mei, Korea Utara telah mengirim hampir 5.000 balon berisi sampah ke selatan. Mereka menyatakan bahwa balon-balon tersebut adalah balasan atas balon propaganda yang diluncurkan ke utara oleh aktivis Korea Selatan.
Sebagai tanggapan, Seoul menangguhkan kesepakatan militer untuk mengurangi ketegangan dengan Pyongyang dan memulai kembali beberapa siaran propaganda melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan.
Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan serangan balon itu adalah taktik propaganda yang tidak efektif untuk Korea Utara.
Rusak Citra di Internasional
Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un dan juru bicara utama rezim “mungkin berpikir bahwa balon sampah memperburuk perpecahan politik di Korea Selatan, tetapi sebenarnya hal itu justru merusak citra internasional Korea Utara,” kata Easley.
“Cara paling masuk akal untuk keluar dari kebuntuan saat ini adalah bagi Pyongyang untuk memulai kembali diplomasi dengan Seoul, bergantung pada kelompok masyarakat sipil Korea Selatan yang secara sukarela tidak ikut serta dalam peluncuran balon,” ujarnya.
Pengiriman balon sampah terbaru terjadi saat Perdana Menteri Jepang yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, Fumio Kishida, berada di Seoul untuk kunjungan dua hari dan bertemu dengan pemimpin Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, pada Jumat.
Hubungan antara kedua Korea berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Korea Utara baru-baru ini mengumumkan pengerahan 250 peluncur rudal balistik ke perbatasan selatannya.